Skip to main content

Update TikTok 2025: Batas 5 Hashtag per Konten, Begini Cara Mengakalinya

Update TikTok 2025: Batas 5 Hashtag per Konten, Begini Cara Mengakalinya

Update TikTok 2025: Batas 5 Hashtag per Konten, Begini Cara Mengakalinya

Meta Title


Update TikTok 2025: Batas 5 Hashtag & Strategi Optimasi


Meta Description


TikTok kini batasi maksimal 5 hashtag per unggahan. Simak dampak aturan baru 2025 bagi kreator dan strategi optimasi agar konten tetap viral.


Pendahuluan


TikTok terus berkembang sebagai salah satu platform media sosial paling populer di dunia. Namun pada Agustus 2025, TikTok membuat gebrakan dengan membatasi jumlah hashtag maksimal per unggahan menjadi hanya lima. Keputusan ini mengejutkan kreator, karena sebelumnya mereka bisa menambahkan banyak hashtag untuk memperluas jangkauan.


Pembaruan ini disebut-sebut bertujuan mengurangi spam, memperjelas relevansi, serta meningkatkan pengalaman pengguna. Meski demikian, banyak kreator terutama akun kecil mengaku kesulitan meningkatkan engagement setelah pembatasan ini. Artikel ini akan membahas alasan TikTok membuat aturan ini, dampaknya bagi kreator, serta strategi yang bisa dilakukan agar konten tetap optimal.


1. Batas Hashtag TikTok Terbaru 2025


TikTok secara resmi membatasi penggunaan maksimal 5 hashtag per unggahan. Jika pengguna mencoba menambahkan lebih, sistem otomatis akan menolak.


Alasan di Balik Kebijakan Baru


Mengurangi spam: Banyak kreator sebelumnya memasukkan puluhan hashtag, termasuk yang tidak relevan.


Fokus pada relevansi: Dengan pembatasan, algoritma diharapkan lebih mudah mengelompokkan konten.


Tampilan lebih bersih: Postingan terlihat lebih rapi tanpa deretan hashtag panjang.


Dampak Awal


Berdasarkan diskusi di forum kreator dan media internasional, aturan ini mulai berlaku bertahap sejak pertengahan Agustus 2025. Banyak pengguna mengaku engagement menurun drastis, terutama bagi akun kecil yang bergantung pada hashtag untuk menjangkau audiens baru.


2. Kenapa TikTok Batasi Hanya 5 Hashtag?


Banyak spekulasi muncul mengenai alasan TikTok membatasi hashtag, namun ada beberapa faktor utama yang bisa dijelaskan.


a. Mengurangi Praktik Manipulasi Algoritma


Beberapa kreator sering menambahkan hashtag trending meski tidak relevan dengan konten hanya untuk menjangkau lebih banyak penonton. Praktik ini dianggap merusak ekosistem TikTok.


b. Meningkatkan Kualitas Penemuan Konten


Dengan hanya lima hashtag, pengguna didorong untuk memilih tag yang paling relevan, sehingga algoritma dapat lebih akurat merekomendasikan konten kepada audiens yang tepat.


c. Fokus ke Kualitas, Bukan Kuantitas


TikTok ingin menekankan bahwa engagement (like, komentar, share, watch time) lebih penting dibanding banyaknya hashtag.


3. Dampak Batas 5 Hashtag untuk Kreator


Perubahan ini membawa konsekuensi yang berbeda, baik positif maupun negatif, terutama bagi kreator konten.


a. Dampak Positif


Lebih fokus memilih hashtag: Kreator akan lebih selektif.


Konten lebih relevan: Penonton mendapat rekomendasi sesuai minat.


Tampilan rapi: Postingan terlihat lebih profesional.


b. Dampak Negatif


Penurunan views: Kreator kecil yang biasa menggunakan banyak hashtag untuk menjangkau audiens lebih luas kini merasa terbatas.


Kesulitan pertumbuhan akun baru: Bagi pemula, keterbatasan ini bisa menghambat.


Engagement menurun: Beberapa pengguna melaporkan views anjlok dari ratusan ribu ke puluhan ribu.


c. Reaksi Kreator


Di forum Reddit, seorang kreator mengaku biasanya mendapat 300–500 ribu views per video, namun setelah aturan baru ini diterapkan, jumlah views turun drastis. Kreator kecil juga mengeluhkan bahwa pembatasan ini membuat mereka “tidak bisa berkembang.”


4. Strategi Optimasi TikTok dengan 5 Hashtag


Meskipun ada batasan baru, kreator tetap bisa mengakalinya dengan strategi tepat.


a. Pilih Hashtag Relevan & Spesifik


Gunakan kombinasi niche hashtag dan trending hashtag.


Hindari hashtag generik seperti #fyp atau #viral jika tidak relevan.


b. Manfaatkan TikTok Trends


Gunakan fitur TikTok Trends untuk menemukan hashtag populer sesuai kategori konten. Dengan lima hashtag saja, Anda bisa memaksimalkan potensi reach.


c. Gunakan TikTok Studio


Beberapa kreator melaporkan bahwa dengan mengunggah lewat TikTok Studio, mereka masih bisa menambahkan lebih dari lima hashtag. Meski belum resmi, trik ini bisa jadi solusi sementara.


d. Maksimalkan Kualitas Video


Hashtag bukan satu-satunya faktor. TikTok menilai:


Retention rate: Berapa lama orang menonton.


Interaksi: Jumlah like, komentar, dan share.


Kualitas konten: Opening video yang menarik dalam 3 detik pertama.


e. Diversifikasi Platform


Jangan bergantung sepenuhnya pada TikTok. Bangun audiens di Instagram Reels, YouTube Shorts, atau Threads untuk mengurangi risiko jika kebijakan berubah lagi.


5. Tips Mengatasi Penurunan Views


Jika Anda merasa views anjlok setelah aturan baru ini, berikut beberapa tips:


a. Kombinasikan Hashtag dengan Caption Kuat


Caption yang menarik dapat menggantikan fungsi hashtag tambahan. Gunakan kata kunci relevan dalam teks deskripsi.


b. Gunakan Musik Populer


Musik yang sedang trending membantu video lebih cepat masuk FYP meskipun hashtag terbatas.


c. Posting di Jam Prime Time


Riset menunjukkan jam terbaik posting di TikTok adalah saat sore hingga malam (18.00–22.00), tergantung audiens target.


d. Konsistensi Upload


Kreator yang konsisten upload (misalnya 1–2 video per hari) cenderung lebih mudah diprioritaskan algoritma.


6. Perbandingan: Sebelum & Sesudah Aturan Baru

Faktor Sebelum (Bebas Hashtag) Sesudah (Maksimal 5 Hashtag)

Jumlah Hashtag Bisa 15–30 Maksimal 5

Jangkauan Kreator Baru Lebih luas dengan hashtag Lebih terbatas

Fokus Relevansi Konten Sering bercampur Lebih terarah

Engagement Bisa tinggi tapi acak Lebih spesifik namun terbatas

Strategi Konten Kuantitas hashtag dominan Kualitas konten lebih penting

Kesimpulan


Aturan baru TikTok yang membatasi penggunaan maksimal 5 hashtag per unggahan merupakan langkah besar dalam mengubah cara kreator bekerja. Meski awalnya menuai kritik, tujuan utama kebijakan ini adalah menjaga relevansi konten, mengurangi spam, dan menciptakan ekosistem yang lebih sehat.


Bagi kreator, kunci sukses kini bukan lagi banyaknya hashtag, melainkan strategi pemilihan tag, kualitas konten, serta konsistensi dalam membangun audiens. Dengan mengoptimalkan lima hashtag terbaik, memanfaatkan tren, dan fokus pada engagement, kreator tetap bisa menjaga performa konten bahkan dalam aturan baru ini.


👉 Jadi, meskipun aturan baru terasa membatasi, ini bisa menjadi kesempatan untuk lebih kreatif dalam menyusun strategi. Bagaimana menurut Anda, apakah pembatasan hashtag ini justru bisa mendorong kualitas konten lebih baik?

Newest Post